Hariancakra.co.id (Bandarlampung) – Walikota Bandar Lampung, Eva Dwiana menargetkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) akan bisa dirasakan di semua level jenjang sekolah pada Januari 2022.
“Harapan kita Desember aman, jadi Januari Pembelajaran Tatap Muka (PTM) bisa semuanya, tapi tentu tetap pakai protokol kesehatan,” kata Eva Dwiana usai meninjau pelaksanaan PTM di SMP Negeri 4 Bandarlampung, Selasa (19/10).
Orang nomor satu di Kota Tapis Berseri ini menyampaikan, bahwa pada Januari 2022, rencananya akan dilakukan PTM mulai dari kelas 1 sampai 9.
“Insya Allah, Januari kita coba tatap muka untuk kelas 7, 8, 9 SMP, dan untuk SD nya dari kelas 1 sampai 6. Setelah itu baru ke TK dan PAUD, walau ada ya TK dan PAUD swasta yang saat ini sudah PTM dan tetap dalam pantauan kita,” ungkapnya.
Bunda Eva, sapaan akrabnya berharap, Desember ini vaksinasi untuk semua masyarakat termasuk vaksinasi pelajar (usia 12 sampai 17 tahun) bisa selesai dan sukses.
“Apalagi kita masih level 2, dan ada di zona kuning, masih aman. Bunda harap di Desember apa yang kita harapkan semua warga masyarakat sudah tervaksin, termasuk anak-anak sekolah semuanya sudah kita vaksin, masuk level 1, dan zona hijau,” ujarnya.
Bunda Eva juga menyampaikan, pesan kepada seluruh kepala sekolah di Bandarlampung untuk selalu memperhatikan anak didiknya karena anak-anak rentan dan cenderung abai akan protokol kesehatan.
“Karena biasanya anak-anak kan kalau sudah kumpul sering lupa pakai masker. Terus Bunda juga minta seluruh kelas 9 SMP untuk jadi satgas covid-19 dan menghimbau adik-adiknya, guru, maupun orang lain yang tidak memakai masker,” imbuhnya.
“Mudah-mudahan semua pihak termasuk anak-anak bisa bekerja sama dengan baik. Bunda ingin kita semua sehat dulu, karena Bunda masih sangat awas dengan varian baru covid-19 ini. Apalagi anak-anak dan lansia rentan dengan varian baru ini,” tambahnya.
Bunda Eva menyampaikan, bahwa untuk mendorong target vaksinasi selesai pada Desember ini, Ia juga akan melakukan vaksinasi ke pasar-pasar, mall-mall, dan nanti menyusul door to door.
“Jadi dimana yang tidak mau divaksin kita akan datangi untuk kita berikan arahan dan masukan bahwa vaksin ini penting dan agar tidak mendengarkan hoax yang berseliweran,” imbuhnya. (DKA)