Cakralampung.com – UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah tulang punggung perekonomian.
Namun, di tengah semangat berbisnis, banyak pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah ini menghadapi kendala klasik: pengelolaan keuangan yang masih manual dan belum terstruktur.
Jangankan laporan laba rugi, banyak dari mereka hanya mencatat pemasukan dan pengeluaran seadanya.
Menjawab tantangan ini, tim dosen dan mahasiswa dari Politeknik Negeri Lampung (Polinela) melaksanakan program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dengan judul “Penerapan Akuntansi Digital untuk Meningkatkan Efektivitas Tata Kelola Keuangan UMKM”.
Program ini diketuai oleh Damayanti, S.E., M.M., Ak., CA.,BKP., bersama tim beranggotakan Nurmala, S.E., M.M., Ak., CA., Umarudin Kurniawan, S.E., M.S.Ak., Indriyani, S.E., M.Ak., dan Destia Pentiana, S.E., M.Si., serta didukung oleh empat mahasiswa pendamping.
Solusi praktis dari akuntansi “Digital Berbasis Excel” ini menurut Damayanti, akar masalahnya adalah kurangnya pengetahuan UMKM dalam menyusun laporan keuangan.
“Pencatatan manual yang mereka lakukan sering kali tidak akurat dan tidak efisien,” jelasnya.
Padahal, ujar Damayanti, digitalisasi bisa menjadi solusi dengan menawarkan banyak manfaat, mulai dari peningkatan akurasi, efisiensi, hingga kemudahan pengelolaan modal kerja.
“Laporan keuangan digital juga bisa menjadi dasar pengambilan keputusan bisnis yang lebih strategis, bahkan mempermudah akses ke pembiayaan dari lembaga keuangan,” terang Dosen Polinela ini.
Dalam PKM ini, tim Polinela menggunakan aplikasi akuntansi digital berbasis Microsoft Excel yang dikembangkan oleh mahasiswa Program Studi Akuntansi Perpajakan, Agung Susanto.
Aplikasi ini telah melalui serangkaian uji coba dan dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan transaksi UMKM di sektor usaha kelontong/dagang.
Pendampingan Sampai Mandiri
Metode yang digunakan dalam kegiatan ini cukup sistematis. Dimulai dengan sosialisasi dan penyuluhan, dilanjutkan dengan demonstrasi penggunaan aplikasi.
Tahap selanjutnya adalah pendampingan intensif. Tim PKM memastikan setiap mitra UMKM dapat menginput laporan keuangannya secara mandiri, hingga mereka berhasil menyusun minimal satu bulan laporan keuangan digital.
Harapannya, program ini tidak hanya meningkatkan kemampuan teknis UMKM, tetapi juga membangun kesadaran akan pentingnya tata kelola keuangan yang rapi.
“Dengan akuntansi digital, UMKM bisa naik kelas, bersaing lebih sehat, dan mengambil keputusan bisnis yang lebih matang. Ini adalah langkah nyata Polinela dalam mendukung pertumbuhan ekonomi lokal,” pungkasnya. (*)