Cakralampung.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menunjukkan kinerja positif dalam menjaga stabilitas perekonomian daerah.
Hal ini terungkap dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2025 yang dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian secara daring pada Selasa (16/9/2025).
Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Marindo Kurniawan, hadir mewakili Pemerintah Provinsi Lampung dalam kegiatan yang diselenggarakan di Ruang Command Center Dinas Kominfotik Provinsi Lampung. Rapat tersebut juga diikuti jajaran perangkat daerah terkait serta unsur Forkopimda.
Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) RI, Lampung berhasil mencatatkan Indeks Perkembangan Harga (IPH) yang stabil dengan angka nol persen pada minggu kedua September 2025.
Pencapaian ini menunjukkan bahwa kondisi harga kebutuhan pokok di Lampung relatif terkendali, berbeda dengan 13 provinsi lainnya yang mengalami kenaikan IPH, terutama dipicu oleh komoditas cabai merah dan daging ayam ras.
Kepala BPS RI, Amalia Adininggar Widyasanti, menyampaikan bahwa stabilitas harga di Lampung menjadi catatan positif di tengah situasi nasional yang masih menghadapi dinamika inflasi.
“Lampung mampu menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok, sementara di daerah lain masih terdapat tekanan harga,” ujarnya.
Selain isu inflasi, rapat koordinasi juga membahas pengelolaan kependudukan melalui sosialisasi Peta Jalan Pembangunan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (PJPK).
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Wihaji, menegaskan pentingnya memanfaatkan bonus demografi Indonesia yang saat ini memiliki 192 juta penduduk usia produktif.
Menurut Wihaji, keluarga merupakan fondasi utama pembangunan bangsa. “Apabila keluarga sehat dan produktif, maka perekonomian nasional juga akan terjaga. Untuk itu, pemerintah daerah diharapkan dapat mengintegrasikan 30 indikator PJPK ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD),” jelasnya.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menambahkan bahwa daerah memiliki peran strategis dalam mengelola potensi generasi muda.
“Jika bonus demografi dapat dimanfaatkan dengan baik melalui pendidikan, keterampilan, dan kesempatan kerja, maka Indonesia akan mampu menjadi negara yang dominan di masa mendatang. Lampung memiliki peran besar dalam proses tersebut,” ungkapnya. (*)