Lampung Utara – Pasien lonjakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disebabkan oleh penularan virus dengue melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti di Kabupaten Lampung Utara (Lampura) pada Januari Tahun 2025 meningkat.
mirisnya, ruang pasien anak dibeberapa rumah sakit yang ada di Lampura penuh, sehingga membuat pihak Rumah Sakit mencari alokasi ruangan untuk menampung pasien.
Berdasarkan data yang dimiliki Dinas Kesehatan Kabupaten setempat, jumlah pasien DBD sebanyak 176 kasus dan kemungkinan akan terus bertambah mengingat kondisi memasuki musim penghujan saat ini.
Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Lingkungan, Dokter Dian Mauli, menjelaskan, bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak rumah sakit untuk langkah antisipasi lonjakan pasien DBD di Lampura.
“Hari ini kami langsung turun ke Rumah Sakit Ryacudu, karena kami mendapatkan laporan ruang anak yang penuh dan menghawatirkan terjadi ketidakmampuan ruangan anak dalam menampung pasien DBD dan lainnya,” jelas Dian Mauli di Rumah Sakit Ryacudu, Selasa 14 Januari 2025.
Lebih lanjut, Ia menyampaikan jika pihaknya bersama direktur rumah sakit Ryacudu telah mengambil langkah persiapan pemanfaatan ruangan lainnya yang dapat digunakan untuk pelayanan pasien anak.
“Ini harus segera di antisipasi, jadi jika pasien anak meningkat alokasi ruangan sudah dapat terjalani jangan sampai terjadi penumpukan karena akan berdampak buruk bagi pasien rawat,” ujarnya.
Ia juga mengatakan, pihaknya telah mendapatkan laporan terdapat satu pasien yang meninggal dunia diagnosa pasien DBD.
“Besok kami akan mengunjungi beberapa rumah sakit lainnya untuk langkah koordinasi dan antisifasi. Kami pun telah melakukan beberapa langkah edukasi ke masyarakat dan melakukan penyemprotan (Fogging) dibeberapa wilayah yang dianggap endemi,” katanya.
Sementara itu, Direktur Rumah Sakit HM Ryacudu, dokter Aida Fitria Subandi, membenarkan bahwa ruangan anak dirumah sakit yang dipimpinnya penuh pasien dan saat ini pihaknya tengah persiapan mengalokasikan ruangan lain yang dapat digunakan untuk pasien anak.
“Kalau data perawatan pasien diruangan anak terdapat 14 pasien, tujuh di antaranya pasien DBD,” ucap dokter Aida Subandi.
Ditambahkannya, kemungkinan pasien akan bertambah maka pihaknya berupaya mencari alternatif ruangan untuk menampung pasien anak.
“Selain ruangan yang disiapkan, tentunya juga SDM nya seperti perawat dan saya akan menempatkan perawat senior dalam membantu ruangan tambahan khusus pasien anak,” pungkasnya.(yogi)