Lampung Utara – Proyek pembangunan siring pasang yang berada di RT 06 LK 05 Puri Intan Tulung Mili, Kelurahan Kotabumi Ilir, Kecamatan Kotabumi, Lampung Utara dikeluhkan oleh warga akibat akses jalan yang terputus.
Menurut Ketua RT 06 LK 05 Kelurahan Kotabumi Ilir, Rizal Efendi, putusnya ruas jalan ini akibat adanya pembuatan siring di Jalan Puri Intan RT 06 LK 05 Kelurahan Kotabumi Ilir, tepatnya di depan SMK 3 Kotabumi.
Ia mengatakan, siring yang dikerjakan oleh pihak ketiga rekanan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Lampung Utara (Lampura), telah memutus salah satu ruas jalan yang kerap dilalui masyarakat.
Rizal juga menjelaskan, putusnya ruas jalan mengganggu aktivitas masyarakat, terutama mereka yang mengantar anak-anak ke sekolah dan mereka yang ingin berangkat serta pulang dari ladang, yang setiap hari harus bolak-balik menggunakan jalan itu.
“Yang dikeluhkan masyarakat ini, terutama, orang mau mengantarkan anaknya sekolah, enggak bisa lewat karena jalannya putus, enggak ada jembatan atau dikasih gorong-gorong, sama orang-orang ke kebon juga protes karena orang gak bisa lewat” kata Rizal.
Masih kata Rizal, siring dibangun bukannya memperlancar pembuangan air namun malah membuat air menggenang jika hujan tiba.
“Siring ini kan gak ada ujung, gak ada pangkalnya, jadi kalau hujan ngegenang airnya enggak ada tempat ngebuang” Keluhnya.
Sehingga ia berharap pihak terkait bisa segera menindaklanjuti persoalan tersebut, untuk memperbaiki dengan membuat jembatan ataupun memasang gorong-gorong, sehingga jalan dapat kembali digunakan untuk masyarakat, beraktivitas, dan mencarikan solusi agar air mengalir.
Di pihak lain, Ozi, selaku pelaksana pihak rekanan dalam proyek tersebut mengatakan, pihaknya melakukan pengerjaan berdasarkan RAB dan gambar dalam kontrak kerja.Sejatinya, pihak rekanan telah berkonsultasi terkait persoalan yang terjadi, namun tidak direspon oleh dinas terkait
“Kami sudah berupaya melakukan Contract Change Order (CCO), karena terjadi perbedaan kondisi lapangan dengan spesifikasi awal. Tapi usualan CCO kami tidak direspon,” jelasnya
Dikonfirmasi, saat berada di ruangan Kabid PKP dan CK Disperkim Lampura, Afrizal, pengawas pengerjaan pembuatan siring tersebut, Ade mengaku sudah berkordinasi dari awal terkait masalah seperti itu.
“Saya sudah kordinasi dengan pihak rekanan dan PPK selaku penjabat pembuat komitmen dan PPTK untuk permasalahan ini, saya sudah menyampaikan surat dengan instruksi saya terkait masalah itu, agar tidak meluas ke masyarakat,” terangnya (yogi)