Cakra Lampung, Lampung Utara — Gas elpiji 3 kg di beberapa warung di Lampung Utara mengalami kelangkaan.
Berdasarkan pantauan di lapangan, kelangkaan gas elpiji 3 kg diduga terjadi akibat kurangnya pasokan kepada masyarakat. Khususnya menjelang Lebaran Idul Fitri 1445 H, sehingga menambah beban masyarakat. Kalau pun ada, harga selangit.
Toko atau warung tempat biasa menjual gas elpiji 3 kg sudah tidak ada, apalagi di pangkalan tempat resmi penjualan retail oleh pemerintah.
Mirisnya lagi, warga harus membayar sampai Rp30 ribu/ tabung, meski harga eceran tertinggi (HET) ditetap pemerintah untuk gas bersubsidi ini hanya Rp19 ribu/3kg. Itu pun harus dicari dengan susah payah.
“Saya tinggal di daerah Jalur Dua Kebun Empat, Kotabumi. Untuk membelinya harus sampai ke Kelurahan Sindang Sari, yang berjarak beberapa puluh kilometer,” kata salah seorang warga Kebun Empat, Ali.
Itu pun, kata dia, stoknya tidak banyak. Sehingga harus cepat, bila tidak akan kehabisan.
“Ya kita cepat-cekatan itu. Kalau di pangkalan, jangan ditanya sudah memutar keliling tidak ada. Jadi kita beli, meski dia harganya tinggi,” terangnya.
Pihaknya berharap pemerintah dapat pro-aktif, dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Apalagi saat ini warga sedang menjalankan ibadah puasa, membutuhkan pasokan gas untuk piranti memasak.
“Kalau dibiarkan, ini bisa tembus Rp35 ribu/ tabung. Saat ini saja sudah diharga Rp30 ribu/3kg, apalagi mau lebaran begini,” tambahnya.
Sementara itu, salah satu pangkalan di bilangan Kebun Empat, Kotabumi mengaku telah beberapa pekan tidak menerima pasokan gas. Meski dia mengaku hanya mendapat jatah 60 tabung/pekan.
“Kita selalu kebagian pada tanggal merah, kalau pekan ini tidak ada karena pengiriman masuk pada hari libur. Kemungkinan pekan depan, sekitar hari Rabu, 10 April 2024, yang jatuh pada hari raya Idul Fitri 1445 H,” timpal pemilik pangkal CV Karya Jitu Esa, Kelurahan Tanjung Harapan, Kotabumi, Marjeni Effendi.
Dia tidak dapat berbuat banyak, meski kebutuhan masyarakat akan gas elpiji 3 kg cukup tinggi. Sebab, tidak mendapatkan pengiriman.
“Jatah kita memang tidak banyak, sudah itu tidak ada pengiriman karena jatuh pada tanggal merah. Mau apalagi,” pungkasnya.(San)