LAMPUNG UTARA

Aktivis Kohati Sesalkan Sikap Dinas PPPA Lampung Utara

Cakra Lampung, Lampung Utara– Aktivis Perempuan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Korp HMI Wati (Kohati) Cabang Kotabumi, Lampung Utara mensikapi pernyataan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) setempat.

Pernyataan itu buntut pendampingan anak di bawah umur korban pencabulan oleh 10 remaja.

 

Dinas PPPA Lampung Utara membawa korban ke rumah sakit untuk melakukan visum. Pun telah melakukan assessment terhadap korban dan memberikan pendampingan.

 

“Itu memang dilakukan oleh Dinas PPPA. Namun itu dilakukan hanya satu kali pas waktu kejadian,” ucap Ketua Umum Korps HMI-Wati Cabang Kotabumi, Lusi, kepada Cakra Lampung, Senin (18/3).

 

Lusi mempertanyakan Dinas PPPA terkesan lepas tangan setelah tim kuasa hukum dari Hotman Paris, memberikan pendampingan hukum terhadap korban.

 

“Sedangkan korban Saat ini masih membutuhkan pendamping dari pihak dinas PPPA,” ujarnya.

 

“Namun beberapa hari dari kunjungan dinas itu, Dinas PPPA ini mengkonfirmasi ke orang tua korban bahwa, mereka angkat tangan dari kasus korban ini, karena sudah ada pihak lain yang membantu,” tambah Lusi.

 

Lusi berharap kepada Dinas PPPA, untuk tetap membantu, memfasilitasi psikologi anak, sampai anak ini bisa bersosialisasi lagi seperti biasanya.

 

“Dan membantu memfasilitasi kesehatan anaknya, itu harapan kami. Bukankah justru semakin banyak membantu semakin bagus dalam kasus ini,” pungkasnya.

 

Sementara itu, Kepala Dinas PPPA Lampung Utara, Dina Prawitarini ketika dihubungi, Cakra Lampung mengaku tengah menghadiri acara Ramadhan.

 

“Saya lagi menghadiri acara Ramadhan,” ungkapnya. (San)

What's your reaction?

Related Posts

Load More Posts Loading...No More Posts.