Bandarlampung – Memanfaatkan lahan untuk bercocok tanam selain menambah sejuk pandangan mata, juga bisa menambah tali silaturahmi sesama warga dan tak kalah penting bisa menambah penghasilan bagi keluarga.
Itulah yang dilakukan Kelompok Wanita Tani (KWT) Mekar Agung yang berasal dari Lingkungan II, Kelurahan Sumber Agung, Kecamatan Kemiling, Bandar Lampung.
Ketua KWT Mekar Agung, Noni Hariyanti mengatakan, tanaman yang ditanam di lahan KWT Mekar Agung ini bermacam-macam.
“Ada pakcoy, sawi, kangkung, bawang merah, dan terong,” kata dia (11/01/2023).
Perawatannya juga tidak sulit tegas Noni, cukup disiram dua kali sehari pagi dan sore, kemudian dipupuk satu minggu sekali.
“Setelah penanaman kemudian dibarengi dengan perawatan yang berlanjut, tanaman bisa dipanen ketika masuk dalam hari ke 21 atau 26 terhitung dari awal ditanam,” tegasnya.
Lanjut Noni, hasil perkebunan KWT ini nantinya ada yang dijual, kolektif untuk isi uang kas organisasi KWT Mekar Agung.
“Untuk yang hasil di lahan perkebunan itu nantinya kita jual, kemudian uangnya masuk ke dalam kas, tapi kalau tanaman yang ditanam di pekarangan masing-masing anggota KWT, itu untuk konsumsi pribadi yang menanam,” kata Noni.
Selain sebagai organisasi pertanian, Noni menegaskan KWT ini bisa menjadi lahan perekonomian masyarakat sekitar.
“Selain bercocok tanam, hasil dari perkebunan ini juga di olah menjadi berbagai macam jenis makanan, seperti contoh olahan ting-ting jahe, olahan pisang (keripik), dan olahan daun kelor, kemudian dijual, sehingga bisa mendongkrak perekonomian masyarakat sekitar,” tutupnya.(gus)