DAERAHMETRO

KNPI Metro Nilai Kinerja Pemkot Lambat dan Tak Terarah

METRO – Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Metro angkat bicara, pasca banjir yang mengepung Metro pada 23 Oktober 2022 lalu dan mendapat keluhan masyarakat terkait infrastruktur yang rusak.

Ketua DPD KNPI Kota Metro, Muhammad L. Sanjung menyebut bahwa kinerja Pemerintah Kota (Pemkot) Metro terkesan lambat dan tanpa arah pembangunan yang jelas.

“Pemerintah Kota Metro hari terkesan lambat dan biasa-biasa saja dalam penangan pembangunan di Kota Metro, terutama infrastruktur jalan dan fasilitas lainnya. Seperti yang terjadi belakangan ini, permasalahan lama yang tak kunjung dapat diselesaikan pemerintah, dari masa ke masa, seperti banjir dan tidak adanya perawatan fasilitas umum,” kata dia saat dikonfirmasi di Wisma Haji Al-Khairiah, Minggu (30/10/2022).

Anjung sapaannya, menilai Wali Kota Metro kurang cermat dalam memimpin. Maka ia mengajak para pemuda untuk mengawal setiap kebijakan Pemerintah yang dinilai tidak pro terhadap rakyat.

“Ini menunjukkan, kurangnya kecermatan pemerintah di bawah kepemimpinan Walikota dan Wakil Walikota saat ini. Pemuda harus ditempa sekeras mungkin saat usia produktif, pemuda juga harus dibekali dengan keyakinan yang kuat dan pantang menyerah. Sebagai agen pembaharuan, sosial control terhadap segala aspek termasuk didalamnya kebijakan-kebijakan pemerintah yang tidak pro tehadap pemuda atau masyarakat,” terangnya.

Ketua KNPI Kota Metro tersebut juga menilai, lambatnya Pemerintah dalam mengatur Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) berdampak pada munculnya keluh kesah masyarakat, khususnya berkaitan dengan buruknya infrastruktur.

“Banyak sekali keluh kesah yang dirasakan masyarakat tentang buruknya fasilitas jalan raya di Kota Metro. Hari ini saya melihat secara pribadi kepemimpinan di Kota Metro kehilangan arah, dan terlihat kebingungan apa yang harus di lakukan lebih dahulu,” cetusnya.

“Saya kira pemimpin hari ini harus memiliki komitmen dan tekat yang kuat dalam membangun Kota Metro tercinta, sehingga tidak terkesan seperti kebingungan dan hilang arah tujuan menjadi pemimpin di Kota Metro,” imbuhnya.

Selain persoalan infrastruktur yang disorot KNPI, Lebel Metro sebagai Kota Pendidikan juga kini dipertanyakan. Hal itu lantaran slogan Metro sebagai Kota Pendidikan tidak disertai dengan aksi nyata yang menunjukkan integritas Kota.

“Metro sebagai kota pendidikan namun tidak ada aksi nyata pemerintah untuk menunjukkan integritas bahwa Kota Metro adalah kota pendidikan. Pertanyaan sederhananya, apa upaya pemerintah dalam mewujudkan Kota Metro sebagai kota pendidikan, pada akhirnya kita hanya terjebak dalam kalimat, Kota Metro hari tidak memiliki tujuan yang jelas. Mau dibawa menjadi kota pendidikan atau walet seperti kepemimpinan yang lalu,” bebernya.

Sanjung menjelaskan bahwa Bumi Sai Wawai disebut menjadi Kota Pendidikan bukan lantaran banyaknya sekolah maupun lembaga pendidikan yang ada di Kota tersebut.

“Kota Metro yang disebut-sebut sebagai kota pendidikan, bukan hanya bermakna banyaknya sekolah di Kota Metro. Tapi juga, kualitas pendidikan, minat baca yang tinggi hingga pembentukan karakter masyarakat yang berintegritas. Semua hal tersebut juga menjadi salah satu tugas dan tanggungjawab pemerintah dalam mewujudkan impian kita menjadi kota pendidikan,” terangnya.

“Maka dari itu, besar harapan saya terhadap pemuda di Kota Metro jangan terbuai dengan keadaan Kota saat ini. Pemuda harus bangkit dan menjadi garda terdepan dalam membangun Kota Metro,” tambahnya.

Dirinya mengajak seluruh elemen Pemuda di Metro dapat berperan dalam menghadirkan ide kreatif untuk membangun Metro di segala bidang. Mulai dari bidang keagamaan, olahraga, pendidikan, ekonomi kreatif hingga pemberantasan berita hoax yang marak beredar di media sosial serta rutin menggelar event diskusi sebagai wujud evaluasi kinerja pemerintah.

“Sebaik-baiknya manusia adalah yang berguna bagi sesama. Pemuda juga harus mampu menjadi organisatoris, pemuda yang mandiri dan mapan di masa mudanya, sesuai dengan bidang dan keahlian masing-masing. Pemuda juga harus matang secara emosional, bukan hanya IQ nya saja, berpikir positive, agar mampu bersaing dengan dalam segi positif dan tidak mengkotak-kotakan dirinya,” tandasnya. (Rendi)

What's your reaction?

Related Posts

Load More Posts Loading...No More Posts.