Dalam sambutannya, Wagub Chusnunia menyampaikan ucapan terimakasih atas kerjasama dan dukungan pimpinan dan seluruh anggota Polri yang telah terjalin selama ini dalam penyelenggaraan pembangunan. Juga strategi Polri menjaga stabilitas kamtibmas dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi dan pembangunan di Provinsi Lampung.
Wagub Chusnunia menyampaikan review atas penyelenggaraan pembangunan daerah. Hingga triwulan pertama tahun 2022 Lampung masih dihadapkan pada tantangan dalam penanggulangan Covid-19. Berbagai upaya yang terus dilakukan, bersinergi dengan semua pihak telah berjalan dengan baik. Saat ini seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung merupakan zona dengan resiko rendah.
“Disisi lain, kinerja pembangunan Ekonomi daerah juga tetap baik meskipun di tahun 2021 pandemi covid 19 masih terjadi. Hal ini ditandai dengan indikator pertumbuhan ekonomi Lampung yang terus semakin membaik sepanjang tahun 2021,” jelas Wagub Chusnunia.
Kinerja pertumbuhan ekonomi Lampung ke depan, lanjutnya, diprediksi akan semakin membaik dengan didorong oleh beberapa faktor, antara lain pertama, kinerja sektor pertanian tanaman pangan dan perkebunan yang di proyeksi terus tumbuh positif tentunya dengan dukungan kinerja program-program pembangunan di bidang pertanian. Salah satu program pendukung utamanya adalah e-KPB.
Program ini diinisiasi untuk menjawab permasalahan dan kebutuhan petani di lapangan yang belum mampu dipenuhi oleh proram Kartu Tani Kementerian Pertanian.
Kedua, Semakin membaiknya sisi konsumsi masyarakat sejalan dengan meningkatnya mobilisasi sumberdaya ekonomi, pergerakan masyarakat serta aktifitas dan transaksi ekonomi sejalan dengan semakin rendahnya resiko pandemi covid-19.
Ketiga, meningkatnya produksi dan kinerja sektor industri (Hilirisasi Sumber Daya Alam) maupun ekonomi kerakyatan (UMKM) serta peningkatan nilai ekspor Luar Negeri Provinsi Lampung.
Poin penting dari capaian pembangunan ekonomi tersebut adalah turunnya tingkat kemiksinan atau presentase penduduk miskin di Provinsi Lampung. Peringkat Provinsi Lampung terhadap angka kemiskinan dalam riliis BPS terakhir naik 2 level, dari urutan 12 menjadi 14 ( persentase penduduk miskin 11,67%). Angka ini lebih tinggi dari Provinsi Sumatera Selatan yang berada di peringkat 11, dan Provinsi lain seperti Bengkulu, Provinsi Aceh, bahkan Jogja.
“Sejalan dengan menurunnya tingkat kemiskinan, tingkat pengangguran juga semakin berkurang. Kalau kita cermati capaian Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) tahun 2021 Lampung mencapai 4,69 persen jauh lebih baik dari pada capaian rata-rata Nasional yang mencapai 6,49%,” ungkapnya.
Pasca pandemi Covid-19 capaian dari indikator makro sudah mulai pulih pada tahun 2021 dan ditargetkan pada tahun 2022 capaian indikator makro Provinsi Lampung akan lebih baik lagi.
Keberhasilan capaian indikator makro pembangunan tersebut didukung oleh pembangunan infrastruktur dan penguatan konektivitas serta dukungan terhadap pelayanan infrastruktur dasar yang meliputi penyediaan air bersih, sanitasi, pengurangan kawasan kumuh guna mencapai Standar Pelayanan Minimal (SPM) di Provinsi Lampung.
Wagub Chusnunia menuturkan bahwa keberhasilan Lampung menjaga momentum pertumbuhan ekonomi di tengah lesunya perekonomian global akibat dampak Covid-19, utamanya dikarenakan Provinsi Lampung memiliki sumberdaya pertanian yang menjadi sektor basis dalam pembangunan ekonomi. Lampung dikaruniai lahan yang subur sehingga menjadi salah satu Lumbung Pangan Nasional.
Lampung merupakan daerah penghasil utama komoditas pangan, hortikultura serta perkebunan seperti: komoditas ubi kayu (peringkat ke-1 nasional); padi (peringkat ke-6 nasional); jagung; pisang; nanas; tebu; kopi; lada; kakao; karet dan sebagainya.
Dalam upaya pemulihan dampak pandemi covid-19, Lanjut Wagub Chusnunia, Pemerintah Provinsi Lampung telah melakukan beberapa strategi pembangunan antara lain penguatan pembangunan sektor pertanian melalui platform program kartu petani berjaya (e-KPB), mendorong pertumbuhan industri pengolahan dan UMKM, menjaga daya beli masyarakat, upaya peningkatan ekspor, mendorong investasi guna kebangkitan ekonomi dan mengurangi pengangguran.
Guna mengoptimalkan potensi investasi untuk kebangkitan ekonomi dan mengurangi pengangguran ada beberapa upaya yang dilakukan antara lain Pembangunan Kawasan Pariwisata Bakauheni Harbour City; Pembangunan Jalan Tol dari Exit Tol Lematang menuju Pelabuhan Panjang; Pengembangan Bandara Radin Inten II dan Pusat Kesehatan Internasional; Pengembangan Kawasan Pertanian Hortikultura, Perkebunan dan Peternakan; Pembangunan Sport Center dan Exhibition Center Lampung; Revitalisasi Tambak (Shrimp Farm) di Kawasan Sentra Produksi Udang; dan Peningkatan dan pemeliharaan Jalan Provinsi guna mendukung aktivitas ekonomi melalui dukungan pembiayaan dari PT. SMI.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Tim Pendamping PKDN, Brigjen Pol Drs. Mamat Surahmat menyampaikan bahwa kegiatan PKDN ini merupakan rangkaian kegiatan belajar program pendidikan Sespimti yang telah dibuka pada tanggal 23 Maret 2022 dan rencana akan ditutup pada tanggal 25 Oktober 2022 dengan jumlah peserta didik sebanyak 121 peserta yang terdiri dari 76 Pamen Polri berpangkat Kombes, kemudian 43 Pamen TNI berpangkat Kolonel, kemudian 1 peserta dari Kejaksaan berpangkat Jaksa Utama Muda dan 1 peserta dari Kemenkumham berpangkat Pembina Utama Muda dengan tema Pendidikan Mewujudkan Pimpinan Tingkat Tinggi Polri, Kementerian Dan Lembaga Yang Prediktif, Responsibilitas, Transparan Dan Berkeadilan Atau Presisi Untuk Indonesia Maju.
Salah satu potensi utama yang diharapkan, jelas Mamat Surahmat, adalah peserta mampu merumuskan konsep pemikiran strategis untuk mencapai tujuan organisasi dalam mengelola kegiatan kepolisian melakukan tugas pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat serta perlindungan, pengayoman, pelayanan dan penegakan hukum.
Mamat Surahmat berharap melalui kegiatan PKDN ini peserta didik dapat mengaplikasikan materi perkuliahan untuk didalami sesuai dengan kegiatan dilapangan dan diimplementasikan dalam tugas-tugas organisasi tingkat tinggi. Kemudian pendalaman pada saat praktik kerja akan di tuangkan dalam bentuk tulisan ilmiah yang bersifat strategis dan pemecahan masalah. (*).