METRO — Warga Jalan Bambu Kuning Kelurahan Hadimulyo Barat, Metro Pusat, menolak dibangunnya jembatan selebar 6 meter di atas aliran sungai.
Maimunah (54), warga setempat, mengatakan ketidaksetujuannya. Menurutnya pembangunan jembatan itu hanya akan membuat warga sekitar rugi.
“Sedangkan gak dikasih jembatan itu aja kami udah banyak rugi. Karena banjir,” katanya, Kamis (24/3/2022).
Ia mengaku, banjir di daerahnya itu sudah banyak merusak sejumlah peralatan rumah tangganya.
“Kasur saja udah berapa kali buang, karena udah nggak bisa dipakai. Belum lainnya seperti kulkas, mesin cuci, dan motor beberapa kali bongkar mesin,” keluhnya.
Maimunah berharap kepada pemerintah Kota Metro untuk segera mengambil tindakan. Sebab, pembangunan jembatan tersebut diduga akan mengambil badan jalan sebagai pondasi.
“Ya jangan sampai Pemkot Metro menyetujui pembangunan itu, karena kamu sebagai warga tidak memberikan izin,” tukasnya.
Senada, warga lainnya, Rusdi (47), tidak menyetujui pembangunan itu. Menurutnya, daerahnya itu sudah sangat prihatin menjadi langganan banjir setiap tahun.
“Apalagi ditamba bangunan jembatan baru itu,” ujarnya.
Ia juga mengaku kaget, karena sebelumnya pihak pembangun jembatan tidak ada komunikasi terlebih dahulu dengan warga sekitar.
“Tiba-tiba kemarin sudah ada beberapa tukang melaksanakan pekerjaannya,” tambah dia.
Ia menjelaskan, terdapat sekitar 23 rumah yang sangat merasakan dampak banjir di daerah tersebut.
“Jadi kalau itu tidak bisa dihentikan maka akan tambah parah banjirnya,” pungkasnya.
Sementara, Lurah Hadimulyo Barat, Agus Salim menjelaskan terkait pembangunan tersebut pihaknya telah melakukan komunikasi dengan warga setempat dan akan di temukan bersama pihak pengembang.
“Semalam kami telah lakukan pertemuan, dengan ketua Rt/Rw dan juga warga setempat untuk membicarakan hal ini,” ungkap Agus.
“Warga masih menolak dan kami akan bertemu dengan pengembang untuk membicarakan ini kembali,” pungkasnya. (Rendi)
