Cakralampung.com – Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Provinsi Lampung, Edy Irawan Arief bentuk penjabat non struktural Dewan Penasehat Khusus DPD Partai Demokrat.
“Dewan penasehat khusus ini beranggotakan 10 orang, dengan pertimbangan mereka mempunyai kapasitas, amanah dan pernah duduk di legislatif maupun di eksekutif, sebab menjadi dewan penasehat khusus masih berkaitan dengan politik,” kata Edy di Kantor DPD Demokrat, Kota Bandar Lampung, Rabu (2/2).
Edy mengatakan dirinya sudah mempertimbangkan dan sudah ada 4 orang yang terpilih menjadi dewan penasehat khusus, dua diantaranya yakni Mantan Walikota Metro periode 2005-2014 Lukman Hakim dan Mantan DPW Partai PPP periode 2011-2016 MC. Imam Santoso.
“Saya tidak akan kuat sendiri, tentu kemampuan dan kapasitas kita terbatas. Maka, sebagai ketua kita harus memberikan alternatif yang banyak, untuk itu saya membentuk penjabat non struktural sebagai penasehat khusus ketua DPD Demokrat yang akan di SK-kan oleh ketua DPD Demokrat,” ucapnya.
Kemudian, Edy menjelaskan tugas fungsi dewan penasehat khsus untuk memberikan nasihat khusus kepada ketua DPD Demokrat terkait calon gubernur dan wakil gubernur Lampung, DPR-RI dari fraksi partai Demokrat, Pimpinan DPRD Provinsi Lampung serta strategi pemenangan pada pemilihan umum tahun 2024 dan pengelolaan keuangan partai.
“Di samping struktur yang sudah ada yaitu dewan pertimbangan, kalau DPD memberikan keputusan harus meminta pertimbangan. Dan dewan penasehat khusus ini untuk memberikan nasihat khusus untuk DPD,” tandasnya.
Sementara itu, Lukman Hakim mengatakan, harus ada langkah yang matang, komperhensif dan pasti terutama dalam kondisi perekonomian yang lemah akibat pandemi Covid-19 untuk menarik simpati masyarakat.
“Saya bersedia menjadi dewan penasihat beliau (Edy-red) karena kita tau persis kualitas dari beliau, mudah-mudahan dengan dibentuknya dewan penasehat khsus untuk membesarkan partai Demokrat, saya akan mengambil langkah kecil dimulai dari kota metro,” ujar Lukman.
MC Imam Santoso mengatakan, dirinya juga siap untuk menjadi penasihat khusus bagi ketua DPD Partai Demokrat dan akan berupaya menyusun strategi khusus untuk mensukseskan pemilu tahun 2024 mendatang.
“Saya di PPP dari 2007, namun tidak di struktural lagi dan saya terima untuk menjadi penasehat khusus di DPD Demokrat, karena saya tidak di struktural lagi itu tidak apa-apa. Edy ini sosok orang yang cerdas dan cerdik, dan partai demokrat nasionalis dan religius. Insyaallah, kalau kita niat beribadah, saya yakin tidak ada kekecewaan, dan demokrat di Lampung khususnya, akan lebih baik dari pemilu 2019 lalu,” pungkasnya. (egy/asf)
