TULANG BAWANG BARAT

HKTI : Petani Cerdas, Sukses dan Sejahtera

CakraLampung.Com – BIDANG pertanian sudah sepatutnya menjadi perhatian yang lebih serius untuk lebih dioptimalkan potensinya.

Apalagi, sektor pertanian mempunyai peranan yang sangat penting dalam membangun perekonomian nasional termasuk perekonomian daerah.

Sebab, sektor pertanian berfungsi sebagai penyedia bahan pangan untuk ketahanan pangan masyarakat, sebagai instrumen pengentasan kemiskinan, penyedia lapangan kerja, serta sumber pendapatan masyarakat.

Untuk itu, upaya pengoptimalan sektor pertanian ini terus dilakukan oleh HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia) Provinsi Lampung.

“Bagaimana caranya biaya produksi rendah hasil produksinya banyak (kuantitas). Dan juga cita rasanya enak (berkualitas). Jadi petani bisa sejahtera,” kata Ketua HKTI Provinsi Lampung Umar Ahmad.

Petani itu juga harus cerdas. Yakni bagaimana memanfaatkan secara optimal potensi yang ada di sekitarnya. Seperti pupuk (organik), pengolahan lahan, waktu bertani, serta kecocokan lahan untuk jenis tanaman yang akan ditanam. Sehingga hasil pertaniannya dapat maksimal.

“Lahan juga tidak bisa sembarang ditanam dengan tanaman pertanian. Apalagi satu lahan ditanam dengan berbagai jenis tanaman karena ingin mendapatkan hasil atau keuntungan berlipat dan cepat. Jangan sampai justru merusak tanah yang ada. Dan berakibat kedepannya tidak bisa bercocok tanam dengan baik. Seperti lahan sawah ditanam padi dan singkong. Ini bisa merusak kesuburan tanah. Karena nutrisi tanah bisa habis diserap oleh singkong. Dalam waktu tertentu, petani tidak bisa maksimal dalam bercocok tanam padi. Dan untuk mengolah lahan agar seperti semula, bisa memakan dana yang besar. Ini harus diperhitungkan dengan matang,” ujar Umar Ahmad yang juga Bupati Tulang Bawang Barat (Tubaba) ini.

Nah, inilah yang terus disosialisasikan kepada masyarakat tani tentang sadar tani. Yaitu, bagaimana bertani dengan biaya produksi sedikit hasilnya maksimal, serta lahan pertanian dapat dipergunakan secara berkelanjutan.

Seperti pemanfaatan pupuk organik (kompos), memanfaatkan jerami padi agar dapat digunakan untuk penyubur tanah, pengolahan lahan dengan baik, penentuan waktu tanam serta mendapatkan hasil tanaman yang berkualitas dan kuantitas tinggi. Dan terpenting juga biaya produksi bisa rendah. (red)

 

Siapkan Sumber Permodalan dan Pupuk

HKTI ini juga konsen dalam penyiapan sumber modal bertani. Mengingat banyak petani yang tidak bisa optimal dalam bidang pertanian dikarenakan permodalan.

Yakni, dengan bekerjasama dengan Bank. Atau dengan para investor yang memberikan dana pinjaman dengan bunga kecil, yang tidak memberatkan para petani nantinya.

“Banyak juga petani yang mau menggarap sawah tapi terbentur dengan dana. Sehingga mereka tidak bisa bertani secara baik dan maksimal,” kata Ketua HKTI Umar Ahmad.

Ini, kata Umar, salah satu persoalan petani juga yang saat ini menjadi pemikiran dari HKTI. “Di Tubaba misalnya ada juga dipinjamkan dana modal awal, setelah panen dibayar. Termasuk pupuk. Dan juga pendampingan terhadap petani agar juga memaksimalkan potensi yang ada terutama pupuk organik,” tambahnya.

Harapannya dengan adanya bantuan seperti ini, patani dapat maksimal dalam bertani. Dengan begitu, hasil yang akan dicapai dalam baik dan produksinya pun lebih baik.”Jadi petani benar-benar bisa sejahtera,” pungkas dia. (red)

 

Panen Raya Hasilkan 6 Ton Per Ha

HIMPUNAN Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Lampung melakukan panen raya padi di Tiyuh (desa) Daya Asri Kecamatan Tumijajar, Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba).

Yakni, panen raya padi varietas M70. Dalam panen ini, dihasilkan 6 ton per hektare (ha).

Menurut Kepala Dinas Pertanian Tubaba Syamsul Komar, ada penurunan luas tanam padi di Kabupaten Tubaba, terutama pada 3 tahun belakangan ini

” dari 23.000 Hektar pertahun menurun 6.000 sampai 7.000 hektar setiap tahunya akibat kurangnya pasokan air dikarenakan sedang perbaikan saluran Irigasi Way Rarem,” terang dia.

Sementara progres perkembangan petani dalam mengikuti KPB (Kartu Petani Berjaya) sampai dengan Desember 2021 yang telah teregistrasi 7.100 petani dari 3 kecamatan, yaitu Tumijajar, Tulangbawang Tengah, dan Tulangbawang Udik.

“tahun 2022 ini ditargetkan sejumlah 25 ribu petani sudah sepenuhnya bergabung di Program KPB,” jelasnya.

Ditempat yang sama, Ketua HKTI Lampung yang sekaligus Bupati Tubaba Ir. H. Umar Ahmad, SP, mengapresiasi kepada para tani lampung atas kerja keras dalam rangka mengoptimalkan perekonomian di sektor pertanian ini.

Acara ini dihadiri juga, Kepala Dinas Pertanian Ir.Syamsul Komar, MM,. Sekretaris HKTI Provinsi Lampung dan Pengurus HKTI Provinsi Lampung, para perwakilan Kelompok Tani 3 Kecamatan, pihak Bank BNI penyuluh Tani Tubaba. (red)

Grafis

PROGRAM HKTI

1. Pendampingan terhadap petani.

2. Upaya menarik investor yang bekerjasama dengan petani.

3. Membantu pencairan pemodalan.

4. Upaya penyiapan bibit unggul.

5. Program tanaman organik.

6. Program tanaman MetaOrganik.

7. Bertani secara kearifan lokal.

8. Produksi benih.

 

Grafis

PANEN RAYA :

1. Padi M70.

2. Hasil 8 ton/ha.

3. Waktu panen lebih cepat.

4. Lebih tahan penyakit.

 

Grafis

SEKTOR PERTANIAN BERFUNGSI :

1. Sebagai penyedia bahan pangan untuk ketahanan pangan masyarakat.

2. Sebagai instrumen pengentasan kemiskinan.

3. Penyedia lapangan kerja.

4. Sumber pendapatan masyarakat.

Grafis

PROGRAM HKTI

1. Pendampingan terhadap petani.
2. Upaya menarik investor yang bekerjasama dengan petani.
3. Membantu pencairan pemodalan.
4. Upaya penyiapan bibit unggul.
5. Program tanaman organik.
6. Program tanaman MetaOrganik.
7. Bertani secara kearifan lokal.
8. Produksi benih.

 

Grafis

PANEN RAYA :

1. Padi M70.
2. Hasil 8 ton/ha.
3. Waktu panen lebih cepat.
4. Lebih tahan penyakit.

Grafis

SEKTOR PERTANIAN BERFUNGSI :

1. Sebagai penyedia bahan pangan untuk ketahanan pangan masyarakat.
2. Sebagai instrumen pengentasan kemiskinan.
3. Penyedia lapangan kerja.
4. Sumber pendapatan masyarakat.

 

What's your reaction?

Related Posts

Load More Posts Loading...No More Posts.