INFO TERBARU

Produk Karya WBP Dipasarkan di Taman Wisata Kuliner Bung Karno

BANDARLAMPUNG – Hasil karya yang diproduksi oleh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempun Kelas II Bandarlampung akan dipasarkan di Taman Wisata Kuliner UMKM Bung Karno.

 

Walikota Bandarlampung, Eva Dwiana mengaku, akan memfasilitasi dua buah stand di Taman Wisata Kuliner UMKM Bung Karno di Jalan Gatot Subroto, Pahoman untuk menunjang pemasaran produk olahan dari WBP.

 

Nantinya warga Lapas menjajakan dan mempraktekan langsung pembuatan beberapa hasil produksi di bidang kuliner, kerajinan dan agronomi.

 

Di bidang kuliner terdapat macam-macam kue kering, kripik pisang, dan rempeyek. Sedangkan bidang kerajinan ada pembutan tapis baik kain maupun pernak-pernik, sulam usus, dan rajut, serta macam-macam tanaman hias.

 

“Kita berikan dua stand,” kata Bunda Eva sapaan akrabnya, saat kunjungan ke Lapas Perempuan Kelas II Bandarlampung, Kemarin.

 

Bunda Eva juga berharap, dengan adanya pelatihan yang ada di Lapas Perempuan ini, nantinya dapat bermanfaat bagi para WBP dan masyarakat kedepannya saat sudah bebas.

 

“Bunda berharap apa yang sudah diajarkan disini bisa bermanfaat bagi semuanya. Kita harus melihat kedepan dan menjadi orang yang lebih baik lagi,” kata dia.

 

Selain di Taman UMKM, lanjutnya, Bunda Eva juga akan memperkenalkan produk hasil olahan warga Lapas ini ketika nantinya Bandarlampung dikunjungi oleh tamu dari luar daerah atau sebaliknya.

 

“Bisa juga nanti kalau kita diundang kemana, atau ke pusat, kita bisa memperkenalkan produk mereka ini,” ujarnya.

 

Pemerintah Kota Bandarlampung juga melalui dinas perindustrian akan memberikan 10 buah alat menapis untuk Lapas Perempuan Bandarlampung.

 

Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Lampung, Iwan Santoso mengatakan, sampai saat ini pemasaran produk hasil WBP lebih banyak dipasarkan secara dalam jaringan (online).

 

“Pemasaran kita lebih ke online dan beberapa waktu lalu. Kami juga sudah minta ke Bunda Eva untuk disediakan tempat di Taman Wisata Kuliner UMKM Bung Karno,” kata Iwan.

 

Ia juga mengatakan, nantinya di stand UMKM tersebut tidak hanya hasil karya Lapas Perempuan Kelas II saja yang akan dijual, tapi juga untuk lembaga pemasyarakatan yang lain.

 

“Bunda Eva sudah katakan bahwa disana kita diberi dua buah stand,” ungkapnya.

 

Sementara itu, Suryani salah satu warga binaan di Lapas Perempuan Bandarlampung menjelaskan, bahwa banyak hasil produksi yang dihasilkan dari perempuan-perempuan lapas.

 

“Tapis itu kita buat menjadi tas, masker, tempat pensil, taplak meja, baju, dan banyak lainnya. Kalau untuk tataboga kita ada pembuatan kripik pisang, nastar dan kue kering lain, rempeyek itu jadi oleh-oleh yang lumayan diminati. Selain itu juga ada sulam usus, rajut, menjahit, dan perkebunan,” jelasnya.

 

Ia mengatakan, bahwa untuk pemasaraan produk banyak bekerjasama dengan pihak ketiga. Ia juga berharap melalui pelatihan yang ada di Lapas, para WBP bisa membawa bekal selepas keluar dari lapas.

 

“Mudah-mudahan kita disini ada bekal untuk dibawa keluar. Harapannya dari pemerintah untuk memberikan bantuan alat dan bahan kepada kami misalnya benang, gunting, tekang untuk menapis,” katanya. (ina/din)

What's your reaction?

Related Posts

Load More Posts Loading...No More Posts.