BANDARLAMPUNG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandarlampung menghimbau kepada seluruh masyarakat khususnya di Kecamatan Kemiling, Rajabasa, dan Kedamaian untuk tetap waspada terhadap banjir.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandarlampung, Syamsul Rahman mengatakan, warga diimbau untuk tetap siaga, karena daerah tersebut diprediksi masih menjadi wilayah rawan banjir pada 2022.
Diketahui, selama 2021 ada sebanyak 12 kasus banjir dengan kasus terbanyak pada November (5 kasus), longsor sebanyak 6 kasus dengan kasus terbanyak pada Januari (3 kasus), dan tidak ada kasus gempa atau tsunami pada 2021.
Syamsul Rahman mengatakan, bahwa selain banjir, longsor juga menjadi bencana yang diprediksi akan terjadi pada saat musim hujan yaitu di daerah Panjang dan Sukabumi.
“Kalau banjir rob atau ombak tinggi itu di semua wilayah pesisir seperti Panjang, Teluk Betung Timur, dan Bumiwaras. Sedangkan untuk tsunami itu memang biasanya diawali dengan gempa, dan gempa ini yang tidak bisa diprediksi. Tapi kami akan tetap waspada jika ada informasi dari BMKG terkait ini,” ungkapnya, kemarin.
Perihal bencana banjir, kata Syamsul, memang tiap tahun selalu ada, untu itu masyarakat diwilayah rawan banjir untuk mengungsi ketika ada hujan deras.
“Jika sudah hujan deras, tolong untuk masyarakat diwilayah rawan banjir yang sudah saya sebutkan tadi untuk segera mengungsi,” ujarnya.
“Begitupun yang tinggal di daerah perbukitan, kalau hujan sudah turun lebih dari satu jam juga tolong mengungsi dulu sementara,” tambahnya.
Masih imbauan di musim hujan, Syamsul juga menyarankan agar pengendara sepeda motor yang hendak berteduh untuk tidak berhenti di bawah pohon karena rawan tumbang.
“Kita juga punya petugas di tiap kecamatan empat orang yang siap siaga dan akan memberikan informasi kepada kami kondisi di kecamatan. Kita juga koordinasi dengan BMKG, dan mereka selalu beri tahu kami terkait cuaca dan misalnya ada prediksi gempa, ombak tinggi dan lainnya, maka kami selalu siap 24 jam,” katanya.
Lalu, Syamsul juga meminta orang tua untuk melarang anaknya bermain ditengah hujan meskipun dihalaman luar rumahnya, untuk menghindari kasus kecelakaan anak jatuh ke saluran drainase.
“Karena meski di halaman rumah, takutnya orang tua lengah dan anak keluar rumah. Kejadian jatuh ke saluran drainase ini sangat cepat dan rata-rata tidak tertolong maka sebelum hal itu terjadi kita harus selalu waspada,” tutupnya. (ina/din)